BUKU PINTAR SEPUTAR SUPLEMEN

12 10 2009

Apa itu suplemen??

Suplemen menurut definisi dari BPOM adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen tidak boleh diklaim mampu mencegah atau menyembuhkan penyakit tertentu. Suplemen hanya bisa mengurangi risiko terjadinya sesuatu akibat penyakit tersebut, bukan mengobati penyakitnya

Suplemen dapat berupa vitamin, elemen-mineral, atau zat gizi lain seperti asam lemak, asam amino, dan zat esensial lain. Misalnya serat. Termasuk di dalamnya bahan berkhasiat, yang biasanya berasal dari alam. Fungsi suplemen – baik vitamin maupun mineral – sejatinya hanya lah untuk melengkapi (kalau ada) kekurangan vitamin dan mineral dalam tubuh. Jadi suplemen vitamin sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan vitamin alami (yang diperoleh dari makanan). Satu jenis makanan memiliki kombinasi berbagai jenis vitamin dan zat-zat lain (seperti nutrisi utama, mineral, sampai antioksidan) yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya, jeruk tidak hanya kaya akan vitamin C, tapi juga ada asam folat, kalsium, dan serat; lalu telur selain tinggi protein juga mengandung vitamin D, E, bahkan A dan B.

Berapa jumlah vitamin dan Mineral yang diperbolehkan terkandung didalam suplemen??

Berikut adalah daftar beberapa vitamin & mineral serta batasan yang diperbolehkan terkandung didalam suplemen berdasarkan keputusan BPOM RI nomor HK.00.05.23.3644

No. Nama Batas Maks./hari Ket.
1. Vitamin A 5000 UI (1500 mcg)
2. Beta Karoten 15 mg (20.000 UI)
3. Vitamin B1 100 mg
4. Vitamin B2 50 mg
5. Vitamin B 3
• Niasin 100 mg
• Niasinamida 250 mg
6. Vitamin B 6 100 mg
7. Asam Folat 800 mcg
8. Vitamin B 12 200 mcg
9. Vitamin D 400 UI
10. Vitamin E 400 UI
11. Vitamin C 1000 mg
12. Kalsium 1200 mg
13. Besi 30 mg Sebagai elemen
14. Magnesium 600 mg
15. Fosfor 1200 mg
16. Kalium 50 mg
17. Zink 30 mg

Jadi apabila Anda memang tergolong si pemilih makanan, suplemen multivitamin yang ada dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan vitamin & mineral supaya tercukupi jumlahnya di dalam tubuh. Yang penting pilih suplemen multivitamin yang sesuai dengan kandungan yang cukup & tidak melewati batasan.

Kapan kita perlu mengkonsumsi suplemen?

Seseorang tidak perlu membentengi diri terlalu berlebihan dengan mengonsumsi suplemen terus-menerus. Tubuh seseorang sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit asalkan ia memiliki gaya hidup sehat dan selalu mengonsumsi makanan dengan seimbang.

Sebagai makanan tambahan atau pelengkap, suplemen makanan harus dikonsumsi pada saat yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh seseorang. Seseorang bisa saja mengonsumsi suplemen apabila dia sedang hamil, menyusui, baru sembuh dari sakit, pada masa pertumbuhan, atau orangtua yang metabolisme tubuhnya sudah berkurang.

Suplemen yang mengandung zat gizi tertentu akan berguna bila anda harus membatasi makanan tertentu karena alasan medis. Contohnya, suplemen kalsium akan berguna untuk menjaga kekuatan tulang bila anda alergi terhadap susu dan juga peka terhadap sumber makanan-kaya-kalsium lainnya.

Suplemen juga diperlukan oleh seseorang yang sedang menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama, seperti penderita tuberkulosis yang butuh vitamin B6.

Bagi orang yang menderita penyakit, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen tertentu. Sebab, meskipun dari bahan-bahan alami, produk suplemen yang dijual juga memiliki bahan aktif yang bisa berinteraksi dengan obat-obat dokter. Penggunaan suplemen yang tidak tepat juga bisa mengganggu penyerapan obat-obat tertentu.

Kelemahan Suplemen
Keuntungan yang didapat dari sumber makanan yang kaya akan zat gizi tertentu bukan hanya disebabkan adanya zat gizi tersebut, namun juga oleh adanya suatu zat dalam makanan yang juga berperan penting, yaitu zat fitokimia dan serat alami, yang tidak terdapat pada suplemen makanan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kombinasi makanan yang kaya vitamin, mineral dan zat fitokimia yang terdapat pada makanan adalah dengan mengkonsumsi sumber makanan alaminya.

Seperti halnya obat-obatan, makanan suplemen mempunyai efek samping dan resiko, dan hanya bisa digunakan secara aman pada takaran tertentu. Tidak seperti obat-obatan yang sudah melalui uji laboratorium ketat, produsen makanan suplemen biasanya membuat aturan pakai sendiri dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa pengawasan medis. Kemungkinan ada banyak informasi menyesatkan di sana, misal khasiat yang digembar-gemborkan, tentang dosis yang aman, atau potensi bahaya yang tidak diungkapkan.

Fakta tentang suplemen

Menurut catatan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (The US Food and Drug Administration), pada tahun 2003 terdapat hampir 62.000 laporan keracunan makanan suplemen, 1.000 kasus di antaranya cukup parah, dan mengakibatkan kematian 7 orang. Ironisnya, hampir 2.500 kasus malah menunjukkan munculnya efek yang berlawanan dari khasiat yang diiklankan.

Tips :

1. Jika anda memutuskan untuk tetap mengkonsumsi suplemen makanan sekedar untuk ‘berjaga-jaga’, pilihlah suplemen multivitamin dan mineral dengan dosis sekali sehari yang mengandung kadar zat-zat gizi sesuai yang direkomendasikan. Jauhi suplemen dosis tinggi agar tidak terjadi overdosis.

2. Pertimbangkan secara cermat kandungan zat-zat gizi dalam suplemen makanan. Kenali pula istilah pada label suplemen. Di antaranya asam askorbat yang artinya vitamin C, alphatocopherol adalah vitamin E, sedangkan kalsiferol adalah nama lain untuk vitamin D. Aturan pemakaian agar efektif, tanggal kedaluwarsa, maupun registrasi tidak boleh luput dari perhatian.

3. Pilihlah suplemen yang tidak mengandung zat pengawet, pewarna, maupun zat tambahan lain.

Pertanyaan seputar suplemen:

  1. Apakah suplemen anak itu perlu diberikan?

Suplemen dapat berupa vitamin, elemen-mineral, atau zat gizi lain seperti asam lemak, asam amino, dan zat esensial lain. Misalnya serat. Termasuk di dalamnya bahan berkhasiat, yang biasanya berasal dari alam, dalam keadaan tertentu pemberian suplemen bagi anak memang dianjurkan Anak baru dikatakan memerlukan suplemen vitamin bila; Anak tidak memperoleh asupan vitamin yang cukup. Misalnya, anak mengalami gangguan penyerapan zat gizi atau anak picky eater (sempit selera makannya). Sama halnya dengan anak yang tengah mengidap gangguan pencernaan, mengalami gangguan penyerapan zat gizi tertentu, kebutuhan suatu zat gizi anak sedang meninggi, maupun pada saat anak kehilangan zat gizi secara berlebihan. Lebih lanjut lagi, para orangtua agar tidak mengartikan suplemen sebagai pengganti makanan sehari-hari. Sebab, suplemen hanya bersifat sebagai tambahan. Yang perlu dicermati sebelum memberikan suplemen kepada anak adalah, apakah konsumsi suplemen tersebut, memiliki efek samping.

Karena suplemen bukan the real solution bagi masalah-masalah tersebut. Langkah utama yang harus ditempuh orangtua adalah berupaya agar selera makan anak menjadi luas, mencari penyebab anak menjadi susah/tidak mau makan, atau mencari tahu mengapa berat badan anak sulit naik. Untuk sementara, kekurangan vitamin dalam tubuh anak memang dapat dipenuhi melalui suplemen, sambil orangtua berupaya menyelesaikan masalah sebenarnya.

Sama seperti orang dewasa, bayi dan anak-anak juga punya preferensi terhadap jenis-jenis makanan. Kalau anak hanya sesekali menjadi picky (siapa tahu dia sedang ingin makanan yang menyegarkan, misalnya…?), sedangkan secara umum selera dan pola makannya baik, rasanya terlalu berlebihan jika orangtua khawatir anaknya akan kekurangan vitamin. Menganggap suplemen dapat meningkatkan nafsu makan anak juga tidak rasional.

  1. Bagaimana memilih suplemen anak yang baik?

Memilih suplemen untuk anak, kita harus berhati-hati terhadap kandungan dari suplemen tersebut. Salah satunya adalah suplemen herbal yang tidak mengandung zat kimia, namun perlu diperhatikan tentang efek sistemikdari herbal tersebut. Efek sistemik ini dapat merangsang kerja organ tubuh yang penting. Dengan demikian dapat memacu jantung dan meningkatkan tekanan darah. Pastikan mengetahui kebutuhan anak akan suplemen yang dibutuhkan.Berikan suplemen yang memang khusus diformulasikan untuk anak dan mudah dikonsumsi. Bagi anak yang tengah mengidap penyakit tertentu perlu diperhatikan agar pemberian suplemen tidak menyebabkan kontraindikasi dengan obat untuk penyakitnya. Orangtua pun harus mempertimbangkan secara cermat kandungan zat-zat gizi dalam suplemen makanan. Kenali pula istilah pada label suplemen. Di antaranya asam askorbat yang artinya vitamin C, alphatocopherol adalah vitamin E, sedangkan kalsiferol adalah nama lain untuk vitamin D. Aturan pemakaian agar efektif, tanggal kedaluwarsa, maupun registrasi tidak boleh luput dari perhatian. Akan lebih baik apabila memilih suplemen yang tidak mengandung zat pengawet, pewarna, maupun zat tambahan lain.

Tanya : Saya seorang penderita anemia gizi besi. Saya sudah memeriksakan diri ke dokter dan telah diberi suplemen Fe. Apakah saya perlu mengkonsumsi suplemen Fe di luar suplemen yang telah diberikan oleh dokter?

Jawab : Tidak perlu, sebab suplemen Fe yang diberikan oleh dokter tentu sudah disesuaikan dengan dosis yang Anda perlukan. Akan tetapi, Anda perlu meningkatkan konsumsi makanan yang dapat membantu penyerapan Fe di dalam tubuh, yakni makanan sumber vitamin C, seperti jambu biji, jeruk, dan tomat.

Tanya :Apakah suplemen makanan memiliki kelemahan dibandingkan dengan makanan yang kita konsumsi sehari-hari?

Jawab : Ya. Suplemen makanan hanya mengandung zat-zat gizi tertentu tanpa adanya zat fitokimia dan serat alami yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Tanya : Apakah suplemen dapat mengobati penyakit tertentu?

Jawab : Tidak, suplemen hanya bisa mengurangi risiko terjadinya suatu akibat dari penyakit tertentu, bukan mengobati penyakitnya

Seorang pria Umur 21 tahun, Berat badan 55 Kg, dan Tinggi Badan 173 cm.

  • Tanya: Apakah suplemen itu dapat menyembuhkan?
  • Jawab: Makanan Suplemen digolongkan sebagai nutraceutical, sedangkan obat-obatan masuk golongan pharmaceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji efektivitasnya secara klinis mengikuti serangkaian prosedur, suplemen makanan atau suplemen kesehatan ini khasiatnya tidak perlu dibuktikan melalui uji klinis. Sampai saat ini pun  jenis nutraceutical boleh dijual secara bebas tapi tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit seperti halnya obat-obatan. Di Indonesia suplemen makanan dimasukkan dalam golongan makanan, bukan obat. Jadi, jangan menyamakan antara suplemen dengan obat. Fungsi suplemen lebih kepada pemeliharaan kesehatan.
  • Tanya: Saya sedang berpuasa, apakah sebaiknya saya mengkonsumsi suplemen atau tidak?
  • Jawab: Berpuasa adalah suatu aktivitas menahan lapar dan minum serta hawa nafsu selama 10-11 jam. Selama berpuasa, tubuh kehilangan air dan energi sehingga terkadang merasa lemas/kurang bergairah. Hal ini dinilai wajar pada minggu pertama di bulan puasa. Masa ini disebut masa adaptasi tubuh. Setelah lewat dari minggu pertama, tubuh sudah dapat beradaptasi. Ditambah lagi niat untuk berpuasa yang dapat mengendalikan salah satu bagian di otak kita sehingga kita dapat menahan rasa lapar dan haus.

Pada dasarnya, orang yang berpuasa asalkan pola makan sudah benar, yakni memakan yang bergizi, beragam dan berimbang pada saat sahur dan berbuka. Maka, tidak ada keharusan untuk anda mengonsumsi suplemen. Karena kebutuhan gizi anda sudah terpenuhi. Namun, untuk menjaga dan memelihara kesehatan, anda dapat mengonsumsi suplemen mulivitamin sehingga terasa lebih vit.

  • Tanya: Saya juga punya masalah sering sekali merasa lemas dan lelah. Apa yang menyebabkan saya seperti itu? Lalu apakah saya harus mengkonsumsi suplemen?
  • Jawab: jika anda sering merasa lemas, lelah dan kurang bergairah, kemungkinan anda terkena gejala anemia. Untuk upaya preventif, anda dapat mengonsumsi tablet besi dan suplemen multivitamin. Banyak sekali merek suplemen tersebut dipasaran.

Actions

Information

Leave a comment